Senin, 12 Desember 2011

MURGER MENDOAN ORIGINAL OF INDIT SANG IDOLA


I. PENDAHULUAN


   Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang Dunia II berhasil selamat karena tempe. Menurut Onghokham, tempe yang kaya protein telah menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan relatif rendah.
   Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam pembuatan tempe di Indonesia. Plastik (polietilena) mulai menggantikan daun pisang untuk membungkus tempe, ragi berbasis tepung (diproduksi mulai 1976 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan banyak digunakan oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti) mulai menggantikan laru tradisional, dan kedelai impor mulai menggantikan kedelai lokal. Produksi tempe meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun 1980-an, sebagian berkat peran serta Kopti yang berdiri pada 11 Maret 1979 di Jakarta dan pada tahun 1983 telah beranggotakan lebih dari 28.000 produsen tempe dan tahu.
   Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
   Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).   
   Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.
   Tempe Mendoan adalah sejenis masakan tempe yang terbuat dari tempe yang tipis, dan digoreng dengan tepung sehingga rasanya gurih dan renyah. Secara tradisional di wilayah Banyumas, tempe yang digunakan untuk mendoan adalah jenis tempe bungkus yang lebar tipis, satu atau dua lembar perbungkus. Aakan tetapi tempe mendoan juga dapat dibuat dari tempe biasa yang diiris tipis-tipis namun lebar.
   Burger mendoan merupakan modifikasi makanan tradisional khas Banyumas dengan makanan ala Eropa. Burger mendoan terbuat dari bahan tempe mendoan. Kemudian tempe diuat mendoan untuk mengganti roti burger. Isi dari burger mendoan antara lain daging, sosis, kornet, sayuran meliputi sawi, tomat, mentimun, kemudian di berikan saos sambel , saos tomat, mayonais.
   Tujuan dari dibukanya usaha “ Burger Mendoan” ini adalah untuk Untuk membuka lapangan kerja bagi para pengangguran, melatih jiwa kewirausahaan, melestarikan dan memperkenalkan makanan khas Banyumas, menciptakan kreasi makanan baru.















II. ANALISIS BISNIS


A. Pengertian

“Burger Mendoan” merupakan bisnis yang bergerak dalam bidang kuliner. Burger Mendoan berbahan dasar tempe yang asli terbuat dari kedelai pilihan. Burger Mendoan merupakan modifikasi dari makanan khas Banyumas yaitu tempe mendoan. Selain Burger mendoan kita juga menyajiakan menu-menu berbahan dasar mendoan antara lain pizza mendoan, skutel mendoan, lumpia mendoan dan kebab mendoan. Format usaha ini adalah “home industry” yang menjual berbagai macam makanan yang berbahan dasar tempe mendoan.

B. Skala Industri dan Tingkat Pertumbuhan

Skala home Industri “Burger Mendoan” yang akan kami dirikan ini berskala kecil menengah yang melayani seluruh segmentasi pasar baik itu kalangan atas, menengah hingga bawah, khususnya mahasiswa. Tingkat pertumbuhan “Burger Mendoan” diperkirakan akan mengalami tingkat pertumbuhan yang signifikan. Prospek dari burger mendoan sangatlah baik, karena di kota Purwokerto belum ada satupun yang menjual atau mendirikan usaha burger mendoan. Tampilan dan ide yang kreatif dari kita akan menarik dan menggugah para konsumen untuk membelinya.

C. Analisis Aspek Operasional
1. Desain produk
Suatu output agar terus meningkat, maka kami melakukan usaha-usaha dengan mengamati perkembangan produk burger mendoan kami. Pertimbangan utama penentuan lokasi usaha adalah ketersediaan bahan baku untuk proses produksi.

Berhubung home industry “Burger Mendoan” merupakan industri baru bagi pasar, maka bahan dasar yang akan dikembangkan adalah kapasitas kedelai fermentasi 20 kg/hari. Pola usaha yang dikembangkan adalah pola produksi secara berkala, sehingga setiap hari dapat menghasilkan burger mendoan dan menu lainnya tanpa terpengaruh waktu dan musim.
2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan burger mendoan antara lain wajan penggorengan, wajan ceper, oven, soled, sorok, pisau, baskom, kompor, ciri dan mutu. Kemudian bahan-bahan yang di gunakan dalam pembuatan burger mendoan antara lain :
   Tempe mendoan
   Tepung terigu
   Bumbu dapur (bawang putih, ketumbar dll)
   Telur
   Daun bawang
   Daging asap
   Jamur
   Keju
   Kulit lumpia
   Macaroni
   Bawang bombay
   Sosis
   Kornet
   Sayuran (tomat, mentimun, selada dll)
   Saos sambel  
   Saos tomat
   Mayones
   Minyak goreng
   Kertas buram
   Plastik
   Stiker promosi


3. Proses Produksi
Burger Mendoan di buat dengan menggunakan bahan baku tempe mendoan yang dapat di cari di pasar-pasar terdekat. Tempe mendoan di buat dari kedelai pilihan tanpa campuran bahan-bahan yang lainnya, yang pertama kita buat adalah adonan mendoan yaitu masukkan tepung terigu ke dalam baskom kemudian masukan bumbu yang telah di haluskan antara lain garam, bawang putih dan ketumbar setelah itu diberi air sampai terbentuk adonan mendoan. Setelah adonan jadi kemudian siapkan minyak goreng yang telah di panaskan, masukkan tempe mendoan ke dalam adonan kemudian goreng hingga matang. Angkat dan tiriskan, setelah itu isi mendoan tersebut dengan daging berbentuk bulat atau bisa dengan sosis, kornet. Setelah itu diberi sayuran antara lain tomat, mentimun, selada kemudian kita beri saos sambel, saos tomat dan mayones setelah itu tutup kembali dengan mendoan, burger mendoan siap di sajikan.

4. Rencana Pemasaran
Pemasaran ‘Burger Mendoan’ yaitu dengan menggunakan grobak yang telah di desain sedemikian mungkin sehingga dapat menarik pembeli untuk membeli burger mendoan dan berbagai macam lainnya. Grobak-grobak burger mendoan di tempatkan di tempat-tempat yang strategis sehingga para pembeli dapat langsung membelinya tanpa mencarinya. Atau kita juga berencana untuk membuka outlet-outlet burger mendoan di kawasan Purwokerto.

5. Analisis Penawaran dan Permintaan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa burger mendoan belum ada satupun yang menjualnya di kawasan Purwokerto dan sekitarnya. Jumlah permintaan di Purwokerto cukup besar terutama dari penggemar mendoan karena burger mendoan adalah modifikasi dari mendoan, sedangkan penawarannya masih jarang sehingga peluang kami cukup besar untuk berkembang dalam usaha ini.





6. Analisa Kompetisi
a. Gambaran Usaha
Kami menginginkan produk tempe mendoan modifikasi yang kami buat ini sebagai suatu peluang bisnis yang baru dan langka sehingga mudah diterima oleh konsumen. Kami mengandalkan keunikan, cita rasa dan design yang menarik dan membuat calon pembeli menjadi penasaran dan membeli produk yang kami jual.

b. Lokasi “Home Industry”
Kami akan melakukan operasi produksi di sekitar jalan kampus dan di sekitar Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
a.       Menu Utama dan harga:
1.      Burger mendoan
-           Burger mendoan original   Rp. 5.000
-           Burger mendoan keju                    Rp. 6.000
-           Berger mendoan complete Rp. 7.500
2.      Pizza mendoan
-           Pizza mendoan original     Rp. 7.500
-           Pizza mendoan complete   Rp. 8.500
3.      Skutel mendoan,                      
-           Skutel mendoan original    Rp. 7.500
-           Skutel mendoan complete Rp. 8.500       
4.      Lumpia mendoan
-           Lumpia mendoan original  Rp. 6.500
-           Lumpia mendoan complete           Rp. 8.000
5.      Kebab mendoan
-           Kebab mendoan original   Rp. 7.000
-           Kebab mendoan complete Rp. 8.500




7. Periklanan dan Promosiosi
Berger mendoan  yang kami tawarkan adalah produk terbaru untuk pencinta mendoan  dalam variasi sajiannya di tengah pasar Purwokerto. Maka dari itu, kami sangat menekankan aspek promosi ini sangat tekankan. Segi promosi yang akan dipilih adalah dengan menggunakan seluruh potensi dan pendekatan yang kami miliki. Media Promosi yang akan kami gunakan di antaranya adalah:
1.  Media elektronik (SMS)
2.  Iklan / Baliho
3.  Facebook
4.  Brosur dan selebaran
5.  Dari mulut ke mulut (berkomunikasi langsung dengan calon konsumen)
6.  Stiker

8. Analisis SWOT
a.       Strength (Kekuatan) :
1.      Harga Terjangkau
2.      Kualitas terjamin
3.      Sajian unik
4.      Mendan merupakan produk local
5.      Penikmat mendoan banyak
6.      Cita rasa bervariasi
7.      Kemasan berbagai ukuran
b.      Weakness (Kelemahan) :
1.      Manajemen tradisional
2.      Sarana dan prasarana sederhana
3.      Bahan kedelai yang semakin mahal
4.      Kurangnya rasa cinta produk negeri sendiri
5.      modal terbatas



c.       Opportunities (Peluang) :
1.      Pangsa pasar yang masih luas
2.      Bahan baku yang mudah di dapat
3.      Perizinan DEPKES dan MUI
4.      Pesaing besar relatip terbatas
d.      Threats (Ancaman) :
1.      Munculnya variasi makanan jajanan
2.      Munculnya pesaing baru
3.      Penggusuran  paksa oleh pihak bertwajib
4.      Selera konsumen yang mudah bosan

9. Analisis Aspek Keuangan:
a.  Investasi awal
Berasal dari modal awal                                                                Rp. 3.000.000;

b.  Perkiraan Penjualan per hari :
10 porsi Burger mendoan original       @Rp. 5.000                             Rp.  50.000;
10 porsi Burger mendoan keju            @Rp. 6.000                             Rp.  60.000;
10 porsi Berger mendoan complete    @Rp. 7.500                             Rp.  75.000;
10 porsi Pizza mendoan original         @Rp. 7.500                             Rp.  75.000;
10 porsi Pizza mendoan complete       @Rp. 8.500                             Rp.  85.000;
10 porsi Skutel mendoan original       @Rp. 7.500                             Rp.  75.000;
10 porsi Skutel mendoan complete     @Rp. 8.500                             Rp.  85.000;
10 porsi Lumpia mendoan original     @Rp. 6.500                             Rp.  65.000;
10 porsi Lumpia mendoan complete   @Rp. 8.000                             Rp.  80.000;
10 porsi Kebab mendoan complete     @Rp. 8.500                             Rp.  85.000;
10 porsi Kebab mendoan original       @Rp. 7.000                             Rp.  70.000; +
Total Pendapatan                                                                                Rp. 805.000;



c. Biaya-biaya :
Pembelian gerobak                                                                        Rp. 800.000;
Pembelian Bahan baku kacang kedelai  (20 kg x @Rp 7000)      Rp. 140.000
Pembelian Bahan Tambahan
  Tepung terigu (20 kg x @Rp. 6.000)                                       Rp.  120.000
  Bumbu dapur                                                                           Rp.    10.000
  Telur (5 kg x @Rp. 12.500)                                                    Rp.    62.500
  Daging asap                                                                             Rp.    70.000
  Jamur                                                                                       Rp.    35.000
  Keju (10 bngks x @Rp. 15.000)                                             Rp.  150.000
  Keju parut                                                                               Rp.    20.000
  Kulit lumpia dan kebab                                                           Rp.    30.000
  Macaroni                                                                                 Rp.    20.000
  Bawang Bombay (3kg x @Rp. 2500)                                     Rp.      7.500
  Sosis                                                                                        Rp.    24.000
  Kornet                                                                                                 Rp.    19.000
  Sayuran (tomat, mentimun, selada dll)                                   Rp.    30.000
  Saos sambel                                                                             Rp.      5.000
  Saos tomat                                                                               Rp.      5.000
  Mayones                                                                                  Rp.      7.500
  Margarine (5 bngks x 2500)                                                    Rp.    12.500
  Kertas minyak                                                                         Rp.    12.000
  Plastik                                                                                      Rp.    10.000
  Stiker promosi                                                                         Rp.    30.000
Biaya Tetap                                                                                   Rp.    50.000
Lain-lain                                                                                        Rp.    30.000   +
Total Biaya                                                                                    Rp. 1.691.000

            Sisa modal (modal awal – total biaya)                                                Rp. 1.309.000


III. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Home Industry “Burger Mendoan” sebagai berikut:
 

























IV. PENUTUP

        Dapat di simpulkan bahwa Burger Mendoan memiliki prospek yang sangat bagus karena memiliki kandungan gizi yang cukup untuk kebutuhan manusia, setelah itu selain dapat melestarikan makanan khas Banyumas juga memiliki bahan baku yang mudah didapat di pasaran. Semoga dengan adanya burger mendoan masyarakat Banyumas dan sekitarnya dapat menerima makanan tersebut. Kemudian dalam merintis usaha Burger Mendoan alangkah baiknya memikirkan perincian biaya, prospek bisnis, kondisi pasar, kondisi keuangan, kebutuhan bahan baku, hal tersebut untuk mengantisipasi agar usaha burger mendoan dapat berjalan dengan lancar.






























Contoh gerobak “Burger Mendoan”


 










                                        













































BERGER MENDOANContoh logo perusahaan
Contoh menu


VISI "BURGER MENDOAN" 





MENYAJIKAN MAKANAN KHAS BANYUMAS DENGAN NUANSA ELEGAN YANG BERDAYA SAING TINGGI





MISI "BURGER MENDOAN"
 






·       MELESTARIKAN MAKANAN KHAS BAYUMAS “MENDOAN”
·       MEWUJUDKAN MAKANAN MODIFIKASI KHAS BANYUMAS
·       MEMILIKI DAYA SAING DENGAN PRODUK LUAR 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar